Rabu, 17 Oktober 2012

SD BUAT ANAKKU

Hai temans
Lama daku menghilang qeqeqe. Tahun ini lagi ribet dengan urusan sekolah. Selain untuk urusan sekolah emaknya sendiri (ribet buat urusan ijin, absen, beasiswa dll), juga ribet buat buat urusan mas Ezi. Just share aja ya….
Karena emaknya studi di Yogya,alhasil urusan pencarian SD ini lebih dihandle oleh oma dan ayahnya. Sesuai rencana awal kami, Ezi disiapkan untuk mendaftar di SSN ** Cipinang Muara. Ok, semua surat sudah siap, data sudah diinput melalui pendaftaran onlen dan ezi pun berangkat dari Cirebon ditemani omany (emaknya sedang tidak bisa membolos dan lumayan ribet harus membawa adiknya Ezi bolakbalik YK-JKT). Prosedur setelah daftar onlen dan cetak no pendaftaran adalah verifikasi data langsung ke sekolah. Kalo gak salah, dimulai di hari Senin-RAbu (tanggalnya lupa…) dan tes dimulai hari KAmis dan JUmat. Finally, supaya efisien, ezi berangkat selasa sore, rabu pagi verifikasi dan kamis-jumat tes. No verifikasi yang didapat 258 dari sekitar 270 pendaftar untuk kursi 56 orang. Saat ujian, Ezi sempat ngadat gak mau berangkat…so akhirnya dengan moodnya yang kadang berubah, dia berangkat. Menurut cerita Oma, saat ujian tidak boleh ditemani ortu/pengantar. Anak ditemani oleh petugas, langsung dibawa ke ruang ujian. Weh…lumayan serem juga ya ujian masuk SD (*membayangkan perasaan anak-anak). Dan….jangan harap ada cerita dari mulut Ezi soal ujiannya, padahal emak, oma dan ayahnya udah penasaran setengah mati, diapain tadi di dalam. Pas ditanya, jawabanya Cuma “ Ih, mau tau aja deh….”. Gubraakkkss. Oma cuma cerita kalo tangan ezi belepotan lem, so pasti ada acara nempel, di investigasi pelan-pelan, ternyata dia pinjam gunting temannya karena gunting dia gak ada (padahal baru ketauan di tasnya juga). Ok…terserah dia deh, qeqeqe. Di hari pertama ini, menurut info dari ortu lain yang anaknya lebih kooperatif, ada tes menggambar, menbaca, menulis dan berhitung. Trus hari kedua, wawancara. Saat menunggu pemanggilan, Ezi mendekati petugas pemanggil karena tertarik dengan toa yang dipakai. Dia iktu mengeja nama-nama anak yang akan dipanggil.
“Nama kamu sapa ya?”tanya si Bapak
“Filut” jawab Ezi sambil kabur meninggalkan si Bapak yang langsung mencari di daftar nama. Ya gak bakal ada lah pak….mo dicari mpe kiamat pun. Hadehhh…..alasan si Ezi….”Kan, namaku kalo dibalik jadi Filut… Grrr…lagi tegang malah bikin ulah deh. SIngkat cerita , Ezi dipanggil untuk wawancara. Dannn…begitu ditanya diapain tadi di dalam, ezi cerita gini
“Gurunya aneh deh, masak ezi udah pake sepatu, disuruh copot, pake lagi, udah pake baju, disuruh pake lagi…Aneh kan”. Jiahhhh….dia protes, Omanya langsung mau copot jantungnya. Hadehhh…tapi untung semua intruksi sudah bisa dilakukan dan dia mau melakukan. Ada tes nyanyi juga. So, akhirnya tinggal nunggu pengumuman. Harap-harap cemas…banyak yang berharap anaknya bisa sekolah di SD SSN dengan harapan mutu pendidikan lebih baik dari SD regular biasa.
Temans, tapi ternyata Allah berkehendak lain. Ezi-ku gak dapet di sekolah itu. Awalnya sedih dan kecewa dan banyak mempertanyakan kenapa. Ok, mari dibahas sedikit. Kriteria kelulusan adalah
  1. Nilai Tes (di SD 05 ini tidak diumumkan transparan padahal di SSN lain diumumkan
  2. No urut verifikas (Ezi melakukan verifikasi di hari terakhir, padahal ortu lain berebutan di hari pertama
  3. Umur (umurnya saat tes adalah 6 tahun lebih 2 minggu)
  4. Allah punya rencana lain yang lebih baik
So, aku meyakini yang no 4^____^
Then, Ezi sekolah di SD regular ** pagi. Awalnya sih, aku sempat kuatir, tapi ternyata teman-temannya banyak yang belum lancar membaca. Kelas 1 jumlahnya 50 murid (beda bgt sm SSN) dan awalnya dibagi 2 kelas, pagi dan siang. Ezi sempat bad mood kalo masuk siang, beda kali rasanya setelah bermain, nonton TV trus disuruh sekolah. Aku pun mulai berpikir ulang dan memantapkan niat untuk mencoba lagi SD SSN tahun depan ( pindah kelas 2).Di sekolah, Ezi mulai usil lagi. Hari Sabtu biasanya aku ke sekolah memantau perrkembangan langsung ke wali kelas. Ternyata guru-guru penasaran “ Mana sih mamanya Luthfi “…”Oow, ada apa niy, pikirku”. Ternyata saat pelajaran, jika tugas dari guru sudah selesai, Ezi sering main ke ruang guru, bahkan mampir ke ruang Kepsek. Alasannya mau pinjam buku HAntu, keren saat perkenalan siswa baru, si Kepsek cerita dia punya buku Hantu. ..Hadehh
Masalah bertambah lagi ketika dua kelas pada akhirnya digabung. Jadi satu kelas berisi 50 anak dengan kemampuan yang berbeda drastic, ada yang belum lancar membaca dan ada yang sudah mahir (seperti Ezi).Kebayang kan gurunya teriak-teriak ngadepin 50 anak plus panas dan gerah, apalagi si Ezi kadang-kadang berangkat tanpa mandi karena ngadat sekolah). Nah, ngadat ini biasanya karena Ezi mengeluh gak kebagian kursi (dalam asumsi dia, duduk sebangku seharusnya cuma berdua, so ketika harus duduk bertiga karena meja tidak cukup, dianggap sesak dan tidak nyaman). Selain itu, ada cerita dia kepanasan, kegerahan, capek tiap hari sekolah dll. Parahnya, tiap hari Sabtu, dia males banget berangkat karena tau emaknya libur. Pernah, dia ngarang cerita supaya boleh pulang awal di hari sabtu. Untungnya aku kroscek ke gurunya, dan ezi tak suruh kembali lagi ke kelas apapun yang terjadi. Aku ngerti sih, dia ingin hari Sabtu juga libur dan bersama emaknya …*terharuuu
Kegiatan dia berasa kurang padat deh. Pulang sekolah cuma main, kadang sore mau ngaji iqro dan hapalan surat pendek bersamaku tapi ya pake mood juga. Kupikir, sayang banget. Umur SD kan sedang mudahnya menyerap sesuatu, hapaln surat pendek dia juga lumayan banyak. Sayang kalo otaknya yang sedang seperti spons ini, menyerap hal yang sia-sia hehehe
                Selain sekolah formal, aku berniat mencarikan kegiatan tambahan. Kebetulan semester ini, aku lebih longgar dengan tugas belajarku, jadi aku fokuskan pada Ezi-ku. Selain biar lebih terarah, biar energinya tersalur ke hal positif (daripada tiap hari ganggu adiknya, berantem sama emaknya, mainan korek api, main batu, jajan), aku berniat mencarikan kegiatan tambahan. Pilihan jatuh ke TPA. So, dua sore, kami habiskan nongkrong di tempat TPA.
  1. TPA Nurul Jamal, muridnya banyak sekitar 200 orang. Jam TPA mulai jam 1-15.30. Kendala : Jauh dari rumah neneknya (krn Ezi sepulang sekolah, pasti mangkal di tempat neneknya) dan jamnya bertepatan dengan jam istirahat a.k.a bobo ciang si Ezi. Yang paling penting, walopun temennya banyak yg dia kenal, tapi si Ezi kekeuh ga mau disitu dengan alasan yang tidak diketahui
  2. TPA Nurul Huda
Tempat om dan tantenya ngajar. Ezi suka disini. Jam belajar 15.30-16.30.Kendala : jauh dari rumah neneknya, kecuali berangkat dari rumah sendiri, sangat dekat hehe.
 Jangan heran yak karena Ezi terbiasa menentukan pilihan sendiri , so sengaja kubawa untuk menentukan dia suka atau tidak.
Neneknya bersikeras agar Ezi TPA di dekat rumahnya saja sekitar jam 15.30. Naaahhh, aku kuatir mampukah ang nenek menbujuk Ezi untuk berangkat TPA setiap hari? Karena untuk membujuk bocah ini, kadang harus berantem dulu, kadang harus marah, kadang harus dirayu dll dan tidak semua mampu qeqeqeq….kesimpulannya aku meragukan kemampuan nenek kakeknya mengendalikan Ezi , hihiihi…SOo, soal TPA masih menggantung

Temans, setelah membaca semua yang terjadi.Akhirnya aku hunting sekolah lagi (****telatt gay a). Ngumpulin info SDIT, SD Nasional plus dan SD swasta. Dari hasil telpon sana sini, kunjungan langsung dan browsing akhirnya ada 2 pilihan yaitu SD Putra dan SD Darul Hikmah. Tapi boo, SD Putra muahaal (* menurutku lho ya…SPP 450/bln, uang pangkal 11jt, belum uang daftar ulang dll dan sayangnya disini cuma kurikilum nasional plus, artinya proporsi agama cuma sedikit. Sayang sih, menurutku……
Kalo di Darul Hikmah ternyata kelas 3-5 nya belum ada, kelas 1 pun cuma sekitar 10 murid. So…ketar ketir deh.
Alhamdulillah tiba-tiba teringat SDIT di dekat HAlim, seberang kali malang. Survey ke sana, aku sreg. SDIT Ar-rofiiyah namanya. Tempat duduk disetting berkelompok seperti TK, tidak berbaris seperti di umumnya SD. Spp masih terjangkau sekitar 200rb dg uang pangkal 4,5 juta.Murid 1 kelas sekitar 20 orang, diawasi 1 guru kelas dan 1 pendamping, jadi 1 guru membimbing 10 murid baik di dalam maupun di luar kelas. Saat aku survey sekitar jam 07.30. murid-murid lagi di aula, sedang dibiasakan solat Dhuha. Untunglah, saat Ezi kuajak, dia juga cocok. BAhkan, dia bolakbalik masuk ke ruangan kelas 1 yang sedang belajar. Faktor adanya AC, ternyata sangat signifikan membuat dia tertarik. Apalagi ada eskul futsal dan rencana study tour di tiap semester walo Cuma ke MOnas atau Ragunan. Yang paling menyenangkan hatinya adalah hari Sabtu liburrr……So, JUmat ini Ezi ku mau tes dulu, mungkin tes standar seperti baca, tulis dan surat-surat pendek.Doakan Ezi dapat sekolah yang baik ya…


Akhirnya, memang rada ribet mencari sekolah buat Ezi-ku. Sepertinya adiknya mah tidak bakal seribet ini deh. Amien….
Dan semua terjadi pada saat yang sudah diatur oleh Nya, sehingga aku diberi kesempatan untuk bersusah susah mencari sekolah disaat aku mampu (hihihi alias bisa mboloss akeh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar