Alhamdulillah,
aku sangat bersyukur sekali dengan apa yang Allah berikan. Lumayanlah dengan
status tugas belajar ku saat ini, aku punya lebih banyak waktu dirumah. Ya
eyalahhh..gak usah bermacet ria di jalan.Eh, tapi efeknya, ketika suatu hari
aku coba ngantor…yang ada aku stress sendiri. Menunggu bus trans di halte
kampung melayu aja butuh waktu setengah jam, itupun sudah kayak dendeng kaleng
hiks…hiks, apa aku yang salah jam ya. Itu sekitar jam 08.00. Kalo aku udah
wajib ngantor, maka aku harus jalan dari rumah minimal jam 06.00, maksimal jam
06.30 agar nyampe kantor kurang dari 07.30. Whattt…*mendadak pusing. Artinya
aku harus bangun lebih pagi, nyiapin sarapan termasuk bekal makan siang buat
Ezi dan daku sendiri. Ais sudah mandi sebelum pukul 06.30 atau dimandikan oleh
mbaknya….*mulai merancang jadwal.
Yaa…mulai
membayangkan betapa hecticnya hari-hariku nanti setelah tugas belajarku usai.
Sebenarnya kerjaan di kantor tidak terlalu melelahkan, tapi itu
louhh…perjalanan menuju ke kantor butuh waktu 2 jam, berarti buat PP ajah aku
butuh waktu 4 jam. Ditambah lagi aturan remunerasi yang mengharuskan PNS
mengikuti jam kerja 07.30-16.00. Buat emak-emak dengan anak-anak balita seperti
aku ini sungguh menguras jiwa raga. Pyuhhh….*seka keringat, pantes aku gak bisa
gemuk hehehe
Oh Jokowi,
semoga saja ada perubahan dech selama Bapak menjabat. Perubahan yang lebih baik
ya pak.
Kembali ke masa
kini. Dengan status sementara ini, aku berusaha memaksimalkan dengan baik.
Banyak rencana yang ada dalam impian
serta hobi lama berusaha aku wujudkan. Salah satunya ada berkebun. Hobiku sejak
kecil adalah menanam tanaman. Dulu dirumah lamaku, halamannya luas sekali. Bisa
mennapung 5 pohon mangga, 1 pohon sawo 1 pohon jambu air dan 1 pohon srikaya.
Kebayang kan…belum ditambah pohon bunga dan 2 kolam ikan. Uhmmm..rumah
kenanganku. Aku suka sekali dengan rutinitas menyiram tanaman, bau tanah basah
itu khas sekali dan menenangkan. Aku betah berlama-lama sekedar menggemburkan
tanah, menata ulang tanaman dan tetek bengek lain. Untungnya tanganku “gak
panas” jadi gak ada yang mati wakakakk. Saat itu aku masih gemar menanam cabe,
singkong, kangkung dan lainnya. Sampai sekarang sebenarnya aku suka banget
dengan menanam, tapi karena sibuk kuliah (numpang di rumah nenek yang gak punya
halaman), trus nikah dan kerja (masih jadi kontraktor, ntar repot dech
pindahan), punya anak kecil (boro-boro megang tanaman, keramas aja
jarang….*ngelessss., sampai sibuk kuliah lagi dan bolak-balik Yogya-Jakarta.
Akhirnya selalu ada alasan untuk tidak melakukan hobiku. Hiks…hiks. Sampai
akhirnya masa itu tiba…ceile…aku gak usah ngantor, anak-anakku mulai besar,
udara makin panas serta komitmen kami untuk bisa lepas dari AC. Akhirnya hobiku
bermanfaat sekali. Dengan halaman kami yang super kecil (maklum pasangan muda
Jakarta yang gak mau jauh dari mertua untuk penitipan anak dan gak mau tua di
jalan) cuma sekitar 1x3 m, aku mulai menanam kembali. Beberapa pot aku gantung
agar sulurnya bisa menjuntai. Pohon pucuk merah dan Aglaonema aku taro dalam
pot supaya gampang dipindah. Pohon sirih dan anggur aku tanam di pojok supaya
bisa merambat dip agar. Pohon kemuning aku taro di dalam ruangan supaya harum
mewangi (aromaterapi). Uhhh…jangan ditanya , senangnya aku puny ataman kecil
Walaupun Cuma sepetak, tapi suka sekali dengan hijaunya, apalagi si kemuning
walau masih kecil tapi rajin berbunga. Sebenarnya aku suka dengan tanaman
berbunga, lebih cantik dan ceria, tapi karena saat ini target utama adalah untuk
penyejuk rumah, jadi aku hunting tanaman berdaun rimbun dan tanaman gantung
yang cepat tumbuh. Niat elanjutnya adalah menanam lidah mertua, mau ditanam di
dalam ruangan sebab suamiku ini perokok, jadi aku berharap si lidah mertua ini
mampu menggantikan lidahku hahaha…*just kidding, maksudku si lidah mertua ini
bisa mengurangi polutan berbahaya dalam rumah. Tanaman lain yang aku suka
adalah sirih, tanaman multi khasiat ini, selain berdaun lebat, juga sering aku
pakai sebagai antiseptic. Kadang aku rebus untuk mandi anak-anak atau aku
sendiri, kadang aku rebus untuk kumur-kumur atau untuk membasuh mata. Entahlah,
keinginan untuk back to nature akhir-akhir ini semakin kuat. Mungkin pengaruh
banyaknya kerusakan lingkungan, makanan berbahaya di luar sehingga aku
tertantang untuk melingdungai keluargaku sebisa mungkin. Caranya dengan
menciptakan rumah yang ramah lingkungan, menciptakan kebiasaan sehat….doakan
saya ya….
Ok, semoga
ceritaku menginspirasi kalian juga. Oh iya. Tanaman yang aku lagi cari adalah
cincau hijau. Susah sekali cari tanaman ini, entah kalo ke took tanaman mungkin
ada kali yaa….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar